·
PENGERTIAN
Secara
etimologis, istilah filsafat berasal dari bahasa Arab yaitu “falsafah” dan dari
bahasa Inggris “phylosophy” Kedua
istilah tersebut berakar dari bahasa Yunani “philosophia” yang memiliki dua
unsur kata, yaitu “philein” dan “sophia”. Philein berarti “cinta” dan “sophia”
berarti kebijaksanaan. Jadi filsafat atau philosophia “cinta kebijaksanaan”
Beberapa filsuf
merumuskan pengertian filsafat sebagai berikut:
• Plato: Filsafat adalah pengetahuan yang berminat
untuk mencapai kebenaran yang asli.
• Aristoteles: Filsafat adalah ilmu
(pengetahuan) yang meliputi kebenaran, yang di dalamnya terkandung ilmu-ilmu;
metafisika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik, dan estetika (filsafat
keindahan).
• Al Farabi: Filsafat adalah ilmu /
pengetahuan tentang alam maujud, bagaimana hakikat sebenarnya.
• Rene Descartes: Filsafat adalah kumpulan
segala pengetahuan di mana alam, Tuhan, dan manusia menjadi pokok penyelidikan.
• Immanuel Kant: Filsafat adalah ilmu /
pengetahuan yang menjadi pokok pangkal dari segala pengetahuan, yang di
dalamnya tercakup masalah epistemologi (filsafat pengetahuan), yang menjawab
persoalan apa yang dapat kita ketahui. Masalah etika, yang menjawab persoalan
apa yang harus kita kerjakan. Masalah ketuhanan (keagamaan), yang menjawab
persoalan harapan kita dan masalah manusia.
• Webster: Mendefinisikan filsafat sebagai
“love of wisdom” dan sebagai ilmu pengetahuan yang menyelidiki fakta,
prinsip-prinsip, kenyataan, hakikat, dan kelakuan manusia.
Beberapa ajaran filsafat yang
telah mengisi dan tersimpan dalam khasanah ilmu adalah:
w Materialisme,
yang berpendapat bahwa kenyatan yang sebenarnya adalah alam semesta badaniah.
Aliran ini tidak mengakui adanya kenyataan spiritual. Aliran materialisme
memiliki dua variasi yaitu materialisme dialektik dan materialisme humanistis.
w Idealisme
yang berpendapat bahwa hakikat kenyataan dunia adalah ide yang sifatnya rohani
atau intelegesi. Variasi aliran ini adalah idealisme subjektif dan idealisme
objektif.
w Realisme.
Aliran ini berpendapat bahwa dunia batin/rohani dan dunia materi murupakan
hakitat yang asli dan abadi.
w Pragmatisme
merupakan aliran paham dalam filsafat yang tidak bersikap mutlak (absolut)
tidak doktriner tetapi relatif tergantung kepada kemampuan manusia.
Manfaat filsafat dalam kehidupan
adalah :
w Sebagai
dasar dalam bertindak.
w Sebagai
dasar dalam mengambil keputusan.
w Untuk
mengurangi salah paham dan konflik.
w Untuk
bersiap siaga menghadapi situasi dunia yang selalu berubah.
Pengertian pendidikan
jasmani
w Istilah pendidikan Jasmani (Physical
Education) berasal dari Amerika Serikat, di Indonesia meminjam istilah itu
untuk menyebutkan kegiatan yang bersifat mendidik dengan memanfaatkan kegiatan
jasmani atau aktivitas fisik, termasuk olahraga.
w Karena
itu, seluruh adegan pembelajaran dalam mempelajari gerak dan kecabangan
olahraga lebih penting daripada hasilnya. Dengan demikian guru harus memilih
metode yang melibatkan anak berinteraksi serta merangsang interaksi antara satu
murid dengan murid lainnya
maka pada
hakikatnya pendidikan jasmani adalah :
w 1)
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari usaha Pendidikan
w 2) program yang memperhatikan perkembangan
individual
w 3) mengembangkan keseluruhan pribadi anak
didik meliputi; organik, neuromuskular, intelektual, dan emosional
w 4) kegiatan jasmani yang melibatkan
otot-otot besar.
pengertian
olahraga
w Istilah olahraga dipakai sebagai
terjemahan dari “sport”, walaupun makna olahraga yang sebenarnya lebih luas
dari pada itu. Dalam kurun waktu thn 60 sampai 80 an, kata olahraga digunakan
untuk segala jenis kegiatan fisik; termasuk olahraga aerobik, jantung sehat,
lari pagi, dan olahraga pendidikan di sekolah-sekolah.
w Pengertian
Olahraga (sport) dalam Declaration on Sport yang dikeluarkan International Council
of Sport and Physical Education (ICSPE) dari UNESCO yaitu “setiap aktivitas
berupa permainan yang dilakukan dalam bentuk pertandingan melawan orang lain,
unsur-unsur alam, maupun diri sendiri”.
ciri-ciri hakiki
olahraga adalah :
w 1) Aktivitas fisik
w 2) Permainan
w 3) Pertandingan atau kompetisi
w 4) fair play (sportif)
Filosofis
Pendidikan
w 1. Pengertian Filsafat
w 2.
Filsafat Pendidikan
w 3.
Esensialisme dan
Perenialasme
w 4.
Pendidikan Nasional
1. PENGERTIAN FILSAFAT
w Filsafat
merupakan seni berpikir
w Oleh
karena itu, Filsafat Olahraga merupakan perenungan akan keterlibatan manusia
dalam aktivitas jasmani
w Mengkaji
pendidikan jasmani dan olahraga dari berbagai posisi pemikiran filsafat akan
mendukung penjelasan dan pemahaman tentang sifat, nilai, tujuan, signifikansi,
dan cakupan pendidikan jasmani dan olahraga serta dapat memahami cakupan
wilayah studi filsafat atau cabang filsafat (ontologi, epistemology, dan
aksiologi) dan aplikasi kajiannya dalam pendidikan jasmani dan olahraga.
w Arti
Pendidikan itu sendiri adalah proses yang isinya harus mengarah kepada
pembinaan potensi rohaniah.
w Sebab
rohaniah adalah sumber potensi bagi semua kreasi manusia yang tercermin di
dalam kebudayaan.
w Jadi
ada saling keterkaitan yang erat dan tidak mungkin dapat dipisahkan antara
Filsafat dengan Penjas dan Olahraga.
w Pengaruh
dan sumbangsih Ilmu Filsafat pada Penjas dan Olahraga juga memiliki andil yang
besar dalam perkembangan Pendidikan Jasmani dan Olahraga, yaitu melahirkan
ilmu-ilmu baru yang sangat berkaitan erat dan mendukung kemajuan penjas
dan olahraga itu sendiri.
2. FILSAFAT PENDIDIKAN
w Pendidikan
adalah upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi
fisik potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan
dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya.
w Dasar
pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal. Pendidikan bertujuan
menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis, harmonis, dinamis.
guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan.
w Filsafat
pendidikan adalah filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah
pendidikan.
w Menurut
Filsafat pendidikan progresivisme, nilai berkembang terus
karena adanya pengalaman-pengalaman baru antara individu dengan nilai yang
telah disimpan dalam kehudayaan.
w Belajar
berfungsi untuk :mempertinggi taraf kehidupan sosial yang sangat
kompleks.
w Kurikulum
yang baik adalah kurikulum yang eksperimental, yaitu kurikulum yang setiap
waktu dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
w Esensialisme
berpendapat bahwa dunia ini dikuasai oleh tata yang tiada cela yang mengatur
dunia beserta isinya dengan tiada cela pula. Esensialisme didukung oleh
idealisme modern dan idealisme
subjektif .
3. ESENSIALISME dan perenialasme
w Esensialisme
berpendapat bahwa pendidikan haruslah bertumpu pada nilai- nilai yang telah
teruji ketangguhan-ketangguhan,
dan kekuatannya sepanjang masa.
w Perenialisme
berpendirian bahwa untuk mengembalikan keadaan kacau balau seperti sekarang
ini, jalan yang harus ditempuh adalah kembali kepada prinsip-prinsip umum yang
telah teruji.
w Perenialisme
berpandangan hahwa persoalan nilai adalah persoalan spiritual, sebab hakikat
manusia adalah pada jiwanya. Sesuatu dinilai indah haruslah dapat dipandang
baik.
4. Pendidikan nasional
w Pendidikan
nasional adalah suatu sistem yang memuat teori praktek pelaksanaan pendidikan
yang berdiri di atas landasan dan dijiwai oleh filsafat bangsa yang
bersangkutan guna diabdikan kepada bangsa itu untuk merealisasikan cita-cita
nasionalnya.
w Filsafat
pendidikan nasional Indonesia adalah suatu sistem yang mengatur dan menentukan
teori dan praktek pelaksanaan pendidikan yang berdiri di atas landasan dan
dijiwai oleh filsafat hidup bangsa "Pancasila" yang diabdikan demi
kepentingan bangsa dan negara Indonesia dalam usaha merealisasikan cita-cita
bangsa dan negara Indonesia.
Implikasi pragmatisme dalam pendidikan
jasmani dan olahraga
Aliran filsafat
pragmatisme dalam perkembangannya telah mempengaruhi pemikiran dalam kegiatan
pendidikan jasmani dan olahraga yang meliputi unsur-unsur antara lain sebagai
berikut:
A.
Kesenjangan antara teori dan praktek
·
Para
pakar olahraga pada dasarnya mengadaptasi pengalaman berbagai penelitian ilmu
alam dan ilmu sosial dalam mengembangkan teori atau memecahkan masalah praktis,
mereka cenderung memanfaatkan pengalaman empirik sebagai bahan baku penyusunan
teori dan untuk mencapai kebenaran.
- Berdasarkan pengalaman-pengalaman terdahulu dan transformasi berbagai bidang ilmu pengetahuan diharapkan dapat diperoleh manfaat yang besar dan dapat digunakan secara praktis serta cocok untuk kemajuan dan perkembangan pendidikan jasmani dan olahraga.
B. Tujuan
w Tujuan
pendidikan jasmani adalah pendidikan menyeluruh anak didik. Latihan berpusat
pada anak, yaitu anak didik diberikan masalah atau bentuk-bentuk latihan yang
menarik untuk dipecahkan oleh setiap individu.
w Guru pendidikan jasmani yang pragmatis di
dalam proses pembelajarannya berusaha untuk menciptakan program yang
bervariasi, sehingga anak akan berkembang sesuai dengan kemampuannya
masing-masing.
w Pada
aktivitas olahraga tujuannya adalah prestasi, sehingga setiap anak dituntut
untuk menampilkan kerja motorik yang setinggi-tingginya guna memenangkan
pertandingan
C. Pemanduan
Bakat
w Dalam pendidikan jasmani pemanduan bakat
dipakai untuk mengetahui “entry behavior” dalam menyusun program pembelajaran
sehingga berguna dan cocok diterapkan dilingkungan tempat siswa tersebut
belajar.
w Pemanduan bakat dalam olahraga bertujuan
untuk “memilih atlet yang unggul”, sehingga berguna dalam pencapaian prestasi
yang pesat. Atlet yang tidak berbakat atau yang perkembangannya lamban harus
ditinggalkan oleh pelatih karena tidak berguna, dan dapat digantikan yang
lainnya.
D. Bentuk
latihan
w Dalam pendidikan jasmani, bentuk
latihannya tidak harus berbentuk pertandingan meskipun motif bertanding ada
kalanya dapat dimanfaatkan.
w Jadi bentuk-bentuk latihannya diciptakan
secara bervariasi, walaupun ukuran dan bentuk permainannya dimodifikasi atau
tidak sesuai dengan pertandingan yang sesungguhnya.
E. Motivasi
w Dalam pendidikan jasmani, pengalaman
olahragawan ternama dapat digunakan untuk memotivasi anak didik, dan
mengenalkan dunia olahraga yang kemungkinannya sebagai dunia mereka kelak.
Dalam olahraga, sekolah dipandang sebagai gudang bibit atlet yang memberi
harapan untuk berkembang menjadi olahragawan yang tangguh, diharapkan dapat
berguna mengharukan nama bangsa di event-event olahraga internasional
0 komentar:
Posting Komentar